seonggok daging hina yang terbuat dari air yang pula hina
berjalan terseok dalam lorong waktu yang terus berlari
tampak beramai namun hakekatnya sendiri
apakah akhir cerita berupa karma
yang telah terjanji oleh Sang Maha Kuasa
pertangungjawaban dari ceria berlalunya masa
yang terus terukir pada setiap detiknya hingga berjuta jumlahnya
ahh,,,
apakah seonggok daging ini sedang berjalan kearah muara
muara ujung lorong pemisah antara kekal dan fana
muara ujung lorong yang setia menanti
bila waktunya pasti,
seonggok daging yang kulihat di cermin
berbalut izzah dunia yang semu
apakah akhir bahagia akan terjamin
atau azab pedih yang menunggu
sungguh
seonggok daging hina ini sedang menanti ujung
wiwid
Batu licin 14-7-14
Tidak ada komentar :
Posting Komentar