Jumat, 11 September 2009

Permulaan Wahyu

Sahabat pengunjung SAUNG HIJAU PAWEWET, yang budiman, tak terasa beberapa hari lagi Ramadhan akan segera berakhir, bulan penuh berkah, bulan dimana diturunkannya Alqur'an kitab suci umat Islam, pada tahapan terakhir ini, disurau-surau, dimasjid-masjid, umat Islam banyak yang memperingati malam nuzululQur'an, yaitu malam diturunkannya Alqur'an.

Ada sepenggal kisah yang maha dahsyat, terjadi pada malam itu, dimana permulaan wahyu diturunkan, suatu malam yang menakjubkan, dialami oleh seorang manusia biasa sangat biasa, bahkan manusia yang buta huruf, dan tidak banyak memiliki ilmu, namun jujur dan terpercaya, dialah Muhammad Al Amin.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra, menceritakan cara permulaan wahyu, ia berkata:

Wahyu yang diterima oleh Rasulullah dimulai dengan suatu mimpi yang benar. Dalam mimpi itu beliau melihat cahaya terang laksana fajar menyingsing dipagi hari. Kemudian beliau digemarkan oleh Allah SWT, untuk melakukan khalwat ('uzlah). Beliau melakukan khalwat di gua Hira, melakukan ibadah selama beberapa malam, kemudian pulang kepada keluarganya untuk mengambil bekal. Demikian berulang kali hingga suatu saat beliau dikejutkan dengan datangnya kebenaran di gua Hira. Pada suatu hari datanglah datanglah malaikat dan berkata "bacalah". beliau menjawab "aku tak dapat membaca". Rasulullah SAW menceritakan lebih lanjut: malaikat itu mendekati aku dan mendekapku hingga aku merasa lemah sekali, kemudian aku dilepaskan ia berkata lagi bacalah, aku menjawab aku tak dapat membaca. Ia mendekatiku lagi danmendekapku hingga aku merasa tak berdaya sama sekali, kemudian aku dilepaskan Ia berkata lagi bacalah, aku menjawab aku tidak dapat membaca, untuk yang ketiga kali ia mendekatiku lagi dan memelukku hingga aku merasa lemas kemudian aku dilepaskan, selanjutnya ia berkata lagi. "Bacalah dengan nama Rabbmu yang menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah...danseterusnya.

Rasulullahu segera pulang dengan keadaan gemetar sekujur badanya menemui Khadijah, lalu berkata selimutilah aku,...selimutilah aku...kemudian diselimuti hingga hilang rasa takutnya. Setelah itu dia berkata pada khadijah.. Hai khadijah tahukah engkau mengapa aku tadi begitu, lalu beliau menceritakan apa yang baru dialaminya. Selanjutnya beliau berkata, Aku sesungguhnya akhawatir terhadap diriku dari ganguan mahluk jin.

Siti Khadijah menjawab. "Tidak !, Bergembiralah!, Demi Allah, Allah sama sekali tidak akan membuat anda kecewa, anda seorang yang suka menyambung tali keluarga, selalu menolong orang yang susah, menghormati tamu, dan membela orang yang berdiri diatas kebenaran.

Hadist permulaan wahyu ini, semakin menyangatkan akan kebenaran bahwa Alqur'an adalah dari allah SWT, bukan hasil rekayasa atau hasil renungan panjang seorang Muhammad. atau hasil buah pikiran seorang yang bernama Muhammad setelah beliau mempelajari beberapa kitab sebelumnya.

Menurut Dr Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthy dalam bukunya Sirah Nabawiyah, mengatakan ada beberapa fenomena menarik yang patut dikaji:

Mengapa Rasulullah SAW takut dan terkejut memahami kebenarannya, padahal cinta Allah kepada Rasulnya dan pemeliharaanNYA kepadanya semestinya cukup untuk memberikan ketenangan dihatinya sehingga tidak timbul rasa takut,

Mengapa Rasulullah khawatir terhadap dirinya kalau-kalau yang dilihatnya di gua Hira adalah mahluk halus dari jenis jin.

Mengapa Rasulullah tidak memperkirakan bahwa itu adalah malaikat utusan Allah,

Mengapa setelah itu wahyu terputus sekian lama,

Ketika sedang berkhalwat digua Hira Rasul dikejutkan dengandatangnya Malaikat menyuruhnya membaca ini menunjukkan bahwa fenomena wahyu bukanlah urusan pribadi,yang bersumber dari inspirasi, tetapi merupakan peneriman terhadap haqiqah kharijiah (kebenaran yang bersumber dari Luar),

timbulnya rasa takut dan cemas pada diri Rasul kala itu membuktikan bahwa beliau samasekali tidak merindukan risalah yang dibebankanNYA, untuk disebarkan kesegenap penjuru duania ini. fenomena wahyu ini muncul secara mengejutkan dalam hidupnya tanpa pernah dibayangkan sebelumnya rasa cemas dan takut tidak akan pernah timbul oleh orang yang telah merenung dan berfikir didalam benaknya suatu aqidah yang diyakini,akan menjadi dakwahnya. Masalah inspirasi, intuisi, bisikan bathin atau perenungan tidak menimbulkan rasa takut dan cemas.

Keterkejutan dan kecemasan nabi saw, semakin nampak jelas pada keraguan beliau, jangan-jangan yang dilihatnya dan yang mendekapnya adalah mahluk jin. adalah mudah bagi Allah SWT, untuk menenangkan hati RasulNYA, dengan menyatakan misalnya bahwa yang diajak bicara adalah Jibril. Tapi hikma ilahiyah ingin menampakkan pemisahan total antara kepribadian Muhammad SAW, sebelum dan sesudah bi'tsah, dan menjelaskan bahwa prinsip islam/ aqidah Islam tidak pernah diolah di kepala Rasulullah SAW, dan tidak pernah dbayangkan sebelumnya.



Dalam dadaku terbetik satu huruf
tidak bukan satu huruf tapi satu kalimat
Dalam dadaku terbetik satu kalimat
tidak bukansatu kalimat tapi satu ayat
Dalam dadaku terbetik satu ayat
tidak bukan satu ayat tetapi satu surah
dalm dadaku terbetik satu surah
tidak bukan satu surah tetapi satu kitab

Kitab suci dari Sang Maha Suci
bertabur untaian mutiara
berpendar selaksa cahaya
tidak ada keraguan dari padanya



Disarikan oleh Pawewet dari Sirah Nabawiyah karya Dr Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthy

4 komentar :

  1. Subhanallah. Sungguh luar biasa peristiwa turunnya wahyu pertama ini...

    BalasHapus
  2. Luar biasa sekali jikalau Allah telah berkehendak atas makhluknya. Peristiwa yang sangat alngka dan fantastis. Ilmu manusia niscaya tiada akan pernah mencapainya.

    Syukran akh atas ilmunya:)
    iya, ramadhan ken berajak pergi.. . . . .. . .

    BalasHapus
  3. sejuk membaca disini, makasih ya sharingnya.
    artikel lainnya masih ditunggu.

    BalasHapus
  4. maha suci Allah dengan sgl firmannya.

    BalasHapus