Jumat, 25 September 2009

Puisi Syawal

Setengah Fitrah Yang Hilang,

Bahanaa takbir masih lamat terdengar
kala separuh hati mencari kawannya yang hilang
ada rintih, lirih, namun kuat menggelayut
separuh hati, lepas, terbang, bebas,
dalam pencarian makna panjang tak berujung,

sementara separuh lagi, diam, tafakur, dalam
perenungan yang pasti,...
teringat kala jiwa berkata bala syahidna.
saat sang Maha Agung bertanya Alastu birrobikum

mengapa separuh hatiku, lalai, akan janji terucap,
menari-nari dalam tarian liar, kedegilan,
asyik masyuk dengan dzon yang menipukan

Bahana Takbir semakin jelas terdengar
mengetuk, menghentak, bahkan mendobrak sebelah hatiku,
lamat-lamat ingatan itu pulih
kala jiwa berkata balla syahidna
saat Sang Maha agung bertanya Alastu birrobikum

kini
yang ada hanya kesyukuran akan nikmaNYa
kala sebelah hati kembali..

Pawewet
Mantewe, 25 Sept 09


=============================================================================


Sepenggal episode

Tuhanku
aku tak pantas tuk SyurgaMU
tak sanggup kodongakkan wajah ini,
saat beribu, bahkan berjuta nikmat telah kukecap,
saat hati ini, beryukurpun tidak

Tuhanku
tak sanggup kudongakkan wajah ini,
saat semua nama hamba terkasihMu Kau sebut namanya satu persatu
dihadapan semua penghuni langit, Kau banggakan, Kau sanjung
Dengan sanjungan dari Kau Maha penyanjung,
namun jarang sekali mulut ini menyanjungMU

Tuhanku
hanya ratap dan harap, cemas, gelisah,
menunggu titah agungMU,
dalam kepasrahan ini, hanya satu harapku
dapatkah aku hidup kembali...

Pawewet
Mantewe, 25 Sept 09


======================================================================

Hari Raya


Membuncah kegebiraan dalam jiwa suci
bagaimana tidak fitrah itu telah kembali
menangis kesedihan dalam jiwa suci
bagaimana tidak Ramadhan terkasih kan pergi

saat dimana ladang kebaikan sangat subur
siapa yang menanam kebaikan pastikan memanennya

saat dimana pengampunan begitu dekat,
siapa yang bertobat pastikan diterima

saat dimana keikhlasan pada titik yang paling murni
saat keridhaaNYA hanya sehasta saja jaraknya

Ya Rabb

dalam pergantian waktu ini,
Izinkan hamba memohon...
terimalah...
redhailah..
segenap upaya hamba...


Pawewet
Mantewe, 25 Sept 09






5 komentar :

  1. minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin

    BalasHapus
  2. sama-sama kang rizky,, minal aidin wal faizin,..Taqoballahu minna waminkum, ..semoga amal kita diterima oleh ALlah SWT

    BalasHapus
  3. Sebuah puisi yg sufistik ...

    Nice poem ,oh ya maaf nih pawewet saya baru mampir lg ,maklum baru pulang mudik ^_^.

    BalasHapus
  4. bagus banget puisinya...
    makasih sudah diingatkan untuk bersyukur betapa banyak nikmat-Nya pada kita.

    BalasHapus
  5. shiyyp..........afwan atas segala salah, khilaf, n dosaku pa.......da mu...

    BalasHapus