Kamis, 18 Juli 2013

Kemerosotan Akhlaq Remaja Pelajar Saat Ini…!!! (Sebuah Klimak Keresahan)

Sahabat setetes embun bening yang budiman...

sehabis sahur tadi admin menyempatkan diri menonton acara berita di SCTV, ada salah satu berita yang menjadi perhatian admin yaitu berita tentang tawuran pelajar yang dalam hari yang sama terjadi di dua tempat, yaitu di taggerang dan kerawang.

Dalam tayangan video yang ditampilkan tampak wajah-wajah para pelajar kita, yang sangat tidak mencerminkan sebagai seorang pelajar, bukan wajah pelajar yang santun dan innocent yang nampak, tetapi yang kutemui disitu adalah wajah-wajah bringas, tak ubahnya wajah para penjahat kelas kakap, yang terjadi di tanggerang misalnya dengan membawa celurit, dan pedang, sementara yang lainnya membawa balok yang ujungnya di tancapi paku, serta gir sepeda motor yang diikatkan pada tali ikat pinggang. sungguh tayangan yang sangat memiriskan hati. mereka saling kejar saling lempar batu, saling pukul dan saling... BACOK.... Astaghfirullah apa-apaan ini..??? kalau saja tidak muncul seorang polisi yang kebetulan lewat sembari menembakkan peluru pistolnya keudara, mungkin akan banyak korban berjatuhan, sungguh sebuah potret buram pendidikan indonesia.

Sementara itu di hari yang sama sebuah tawuran juga pecah di kerawang, bahkan kali ini memakan korban jiwa, ya… satu nyawa tunas bangsa  melayang dalam kesia-siaan. nyawa yang mungkin jika tetap dipelihara akan tumbuh menjadi pemimpin bangsa, harus layu sebelum berkembang.., tampak orang tua korban menangis menyesali kematian yang konyol anak lelaki yang sangat diharapkannya, menjadi orang yang berguna dikemudian hari. Yang diharapnya akan membawa nama harum keluarga masyarakat serta bangsanya... namun ini hanya impian, sekarang anak lelaki yang sangat dicintainya itu tergeletak mengenaskan di kamar mayat sebuah rumah sakit, dengan sekujur tubuhnya penuh luka bacok dan lebam akibat ulah teman sesama pelajar... sekolah saat ini bukan pintu gerbang untuk mencari ilmu namun menjadi pintu gerbang kematian anaknya…apa daya nasi sudah menjadi bubur, maksud hati menitipkan sang anak kesekolah untuk di tempa menjadi manusia berguna dikemudian hari, yang terjadi adalah menitipkan sang anak untuk menemui kematiannya..sungguh tragis, dan sungguh ingin menangis rasanya admin menuliskan hal ini...

Sahabat … Kemerosotan moral pelajar bukan hanya berhenti sampai disini, belum lama ini disurabaya digegerkan oleh penemuan polisi tentang kegiatan portitusi pelajar kita, yang membuat lebih sedih lagi adalah ternyata mucikarinya adalah juga seorang pelajar wanita, yang mengkoordinir proses portitusi teman-temannya, dan mereka semua enjoy melakukannya, ASTAGHFIRULLAH.... mau di bawa keemana negeri ini, mau dibawa kemana para pemuda kita calon penerus bangsa kita ini... maka jangan heran jika mungkin dalam beberapa dekakde kebelakang bangsa indonesia menjadi bangsa yang hancur moralitasnya lebih hancur dari moral para bapaknya sekarang... apakah kita menginginkan keadaan ini..???

Fenomena ini timbul akibat akumulasi dari sebuah proses sosial, maka  penangannya pun tidak bisa asal-asalan dan tambal sulam, seperti penangkapan para pelajar dari TKP Tauran, dibawa ke kantor polisi, kemudian di beri peringatan lisan lalu pulang, tanpa bekas sama-sekali.  Penanganan yang diperlukan adalah suatu proses pembinaan yang mendasar dan terus-menerus, tanpa henti, pembinaan mendasar dalam sisi tatakrama, etika sosial, doktrin-doktrin moral, serta pananaman akan pemahaman beragama.  Hal ini sangat minim bahkan hampir tidak ada di setiap sekolah diindonesia.

Harus kita akui, penanaman nilai-nilai moral dan agama dalam kurikulum sekolah sangat sedikit, waktu yang sedikit ini, tidak mampu mengcover permasalahan para remaja kita di sekolah yang semakin lama semakin rumit.  apalagi masa-masa remaja mereka adalah masa berekplorasi mencari jati diri mereka maka sangat diperlukan sekali bimbingan dan pihak luar pribadi mereka, dan kurikulum di sekolah.. tidak sanggup memegang peran dalam hal ini.

Sebenarnya ada sebuah solusi yang dalam beberapa dekade ini telah dijalankan, namun belum terasa optimal, karena kurang support dari semua pihak, yaitu kegiatan ekstrakulikuler ROHIS (Rohani Islam), jika ekskul di diberdayakan kemungkinan sedikit banyak dapat mengurangi permasalahan moral remaja disekolah.  telah terbukti para aktivis ROHIS sebuah sekolah cenderung memiliki tingkat kestabilan emosi lebih baik dari pada yang tidak mengikuti kegiatan ini, mereka cenderung memiliki etika, dan budipekerti yang lebih baik, bahkan prestasi akademik yang sangat mengagumkan.

Yang diperlukan saat ini adalah supprot semua pihak untuk mengarahkan ekskul yang satu  ini agar lebih dapat bermanfaat di sekolahnya, kegiatan yang perlu di giatkan dan hidupkan adalah kegiatan pembinaan akhlaq, mental, serta nilai-nilai keagamaan, sebenarnya mereka juga telah punya konsep seperti ini yaitu melalui pengajian pekanan, namun sangat diperlukan  peran semua pihak dalam mendukung konsep ini, support dari para orang tua, juga para guru, bahkan para alumni sangat diperlukan, dalam pengajian pekanan dilakukan pembinaan secara rutin dan intensif, dimana mereka dikelompokkan dalam beberapa kelompok pengkajian, yang masing-masing ditangani oleh seorang kakak yang lebih senior sebagai seorang Pembina, disini terjadi interaksi sosial yang dalam antar anggota, sehingga segala permasalahan dapat dibicarakan dalam forum ini, mulai dari permaslahan pelajaran dikelas, diskusi keagamaan, sampai pada masalah yang sifatnya pribadi, dalam pembinaan yang rutin dan berkesinambungan inilah pembentukan karakterisktik, akhlaq dan moral mereka terjadi.

selain dengan setiap pekan selalu disuguhi dengan nilai-nilai kebenaran, secara psikologis mereka juga akan terjaga tingkah lakunya karena mereka akan merasa malu dengan teman sepengajiannya jika melakukan penyimpangan, ini adalah kontrol sosial yang dirasa sangat efektif.

Sahabat Stetes Embun Bening… aduhai pemandangan yang sangat indah jika sekiranya para remaja pelajar wanita kita berpenampilan anggun dibalut pakaian pelajar berjilbab putih abu-abunya...atau melihat para pelajar pria kita disela kesibukan belajarnya masih sempat mengeluarkan Alqur'an dari saku kemejanya dan membacanya dengan khusuk, atau sangatlah membanggakan jika mereka memperoleh prestasi akademik yang tinggi... serta berkahlaq dan berbudi pekerti yang baik.

Aduhai pemandangan yang sangat buruk yang barusan admin saksikan di SCTV wajah-wajah beringas, para pelajar kita,yang sedang tauran di tanggerang dan kerawang,  sungguh  pandangan yang sangat menyakitkan hati dalam video berita, beberapa orang pelajar tertangkap hasil penggerebakan di sebuah hotel karena proses portitusinya, atau pesta miras narkobanya.. atau yang lebih memprihatinkan lagi adalah pesta sex bebas di kalangan mereka. Naudzubillahi..

Selain kegiatan positif di lingkungan sekolah, yang tak kalah pentingnya adalah perhatian para orang tua kepada anak-anaknya di rumah, jika di rumah yang ditemukan adalah kehangatan, segala keresahan dan kegundahan dapat terselesaikan dengan manisnya di rumah, tercipta hunbungan haronis antar anggota keluarga, maka seburuk apapun pengaruh lingkungan pasti luar rumah masih ada filter bagi anak-anak tersebut,.. dan sebaliknya jika yang mereka temui dirumah adalah suasana tidak mengenakan hati mereka, ayah dan ibu yang tidak perhatian kepada mereka, hubungan antara keluarga yang hambar, tak pernah ditemui belaian kehangatan orang tua, apalagi petuah dan nasehat dari mereka, maka yang terjadi adalah mereka akan mencari hal itu semua di luar rumah, masih untung jika diluaran sana mereka menemukan komunitas yang baik, tak jarang mereka menemukan komunitas yang buruk bahkan sangat buruk bagi pembentukan karakter dan moral mereka.
Kemudian  yang sangat penting juga adalah contoh dan tauladan dari kita para orang tua, maka kita para orang tua berhentilah berbuat segala macam penyimpangan, seta kemaksiatan, baik di rumah, dilingkungan masyarakat sekitar kita atau dilingkungan kerja kita. Sebab anak-anak kita saat ini tanpa kita sadari, sedang memperhatikan kita, segala sepak terjang kita akan sangat berpengaruh dalam proses tumbuh kembang karakter mereka. Guru kencing berdiri murid kencing berlari pepatah yang tak akan pernah hilang, karena realita menunjukkan hal itu.. jangan harap mendapatkan seorang anak yang baik jika kita sebagai orang tua tidak mampu memberikan contoh yang baik kepada mereka.

Selanjutnya perlu dipertanyakan keseriusan dari kalian wahai adik-adik pelajarku.. dalam mengisi hari-harimu dengan kebaikan... sebab masa depan kalian ada ditangan kalian sendiri, seperti apa kalian nanti adalah hasil tangan kalian saat ini… waktu kalian masih panjang jangan disiakan dengan hal yang konyol dan tak berguna…. Carilah kegiatan yang positif dan bermanfaat, carilah lingkungan pergaulan yang mampu membuat kita jika bergaul dengan mereka semakin hari hari kita menjadi semakin baik, carilah kawan yang mempu mengingatkan ketika kita salah, serta mempu berbagi dalam setiap kesedihan dan kegembiraan, itulah hakekat kawan sejati….

Wallahu a’lam
Admin Setetes Embun Bening


Tidak ada komentar :

Posting Komentar