Sahabat Setetes Embun Bening yang berbahagia…
pada kesempatan ini kami mengucapkan selamat kepada kita semua warga Negara Indonesia
Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68, saat ini kita patut
bersyukur kepada Allah SWT karena detik ini kita merasakan atmosfir
kemerdekaan, kehidupan yang tidak terkungkung oleh dominasi Negara lain,
sebagai warga Negara yang merdeka kita bebas berkarya mengekspresikan diri sepanjang
hasil karya kita itu tidak merugikan orang lain, bahkan bermanfaat bagi orang
banyak , coba jika kita tengok pada saudara-saudara kita dibelahan bumi yang
lain, saat ini jangankan untuk berkarya, mengekspresikan diri sesuai dengan
minat dan bakat, dan keahlian mereka, untuk memastikan apakah esok hari mereka
masih hidup atau tidak saja susah, coba kita lihat berita yang sedang santer yaitu tentang
bergolaknya mesir, palestina atau negara-negara konflik lainnya,
Selain mensyukuri dengan sebenar-benarnya
syukur kemerdekaan kita ini, kita sepatutnya mendoakan mereka yang dalam
kondisi “tidak merdeka “ tersebut, apalagi mesir dan palestina sangat erat
kaitannya dengan proses pengakuan kemerdekaan kita, berikut kami petikkan satu
artikel dari www.Rizky2009.blogspot.com
Dwitunggal Soekarno-Hatta
boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI secara de facto pada 17 Agustus
1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (secara de jure) sebagai negara
yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada
poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah,
sehingga Negara Indonesia
bisa berdaulat.
Gong dukungan untuk
kemerdekaan Indonesia ini
dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku “Diplomasi Revolusi
Indonesia di Luar Negeri”
yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc.
Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan) , dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.
M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada halaman 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.
Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia:
Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan) , dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.
M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada halaman 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.
Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia:
"... pada 6 September
1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan 'ucapan selamat' mufti Besar
Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan
perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas
kemerdekaan Indonesia. Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari
berturut-turut, kami sebarluaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal
telitinya juga menyiarkan."
Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi "Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia" dan memberi dukungan penuh. Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat dinegeri ini.
Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Tersebutlah seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia , Muhammad Ali Taher.
Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia .."
Setelah seruan itu, maka negara daulat yang berani mengakui kedaulatan RI pertama kali oleh Negara Mesir 1949. Pengakuan resmi Mesir itu (yang disusul oleh negara-negara Timur Tengah lainnya) menjadi modal besar bagi RI untuk secara sah diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh.
Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga internasional.
Dukungan Mengalir Setelah Itu
Setelah itu, sokongan dunia Arab terhadap kemerdekaan Indonesia menjadi sangat kuat. Para pembesar Mesir, Arab dan Islam membentuk "Panitia Pembela Indonesia". Para pemimpin negara dan perwakilannya di lembaga internasional PBB dan Liga Arab sangat gigih mendorong diangkatnya isu Indonesia dalam pembahasan di dalam sidang lembaga tersebut.
Di jalan-jalan terjadi demonstrasi-demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya , demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur-Tengah khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dalam pertempuran yang sangat dahsyat itu.
Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said.
Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu. Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah-putih –tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau blokade terhadap motor-motor- boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal "Volendam" milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan. Kemudian motor boat besar pengangkut logistik untuk "Volendam" bergerak dengan dijaga oleh 20 orang polisi bersenjata beserta Mr. Blackfield, Konsul Honorer Belanda asal Inggris, dan Direktur perusahaan pengurus kapal Belanda di pelabuhan. Namun hal itu tidak menyurutkan perlawanan para buruh Mesir.
Wartawan 'Al-Balagh' pada 10/8/47 melaporkan:
"Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain."
Melihat fenomena itu, majalah TIME (25/1/46) dengan nada salib menakut-nakuti Barat dengan kebangkitan Nasionalisme- Islam di Asia dan Dunia Arab. "Kebangkitan Islam di negeri Muslim terbesar di dunia seperti di Indonesia akan menginspirasikan negeri-negeri Islam lainnya untuk membebaskan diri dari Eropa."
Melihat peliknya usaha kita untuk merdeka, semoga bangsa Indonesia yang saat ini merasakan nikmatnya hidup berdaulat tidak melupakan peran bangsa bangsa Arab, khususnya Palestina dalam membantu perjuangan kita. Apalagi saat ini mau dilihat dari sisi Agama ataupun Kemanusiaan, bangsa Palestina sedang menghadapi Pembantaian Masal oleh Israel, sudah selayaknyalah kita sebagai Umat Beragama dan juga Berprikemanusiaan untuk membantu bangsa yang sedang ditindas ini dan juga pernah membantu perjuangan bangsa kita dulu. Minimal lakukan dengan mendoakan keselamatan, kesabaran dan juga ketabahan bagi rakyat dan para pejuangnya.
Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi "Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia" dan memberi dukungan penuh. Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat dinegeri ini.
Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Tersebutlah seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia , Muhammad Ali Taher.
Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia .."
Setelah seruan itu, maka negara daulat yang berani mengakui kedaulatan RI pertama kali oleh Negara Mesir 1949. Pengakuan resmi Mesir itu (yang disusul oleh negara-negara Timur Tengah lainnya) menjadi modal besar bagi RI untuk secara sah diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh.
Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga internasional.
Dukungan Mengalir Setelah Itu
Setelah itu, sokongan dunia Arab terhadap kemerdekaan Indonesia menjadi sangat kuat. Para pembesar Mesir, Arab dan Islam membentuk "Panitia Pembela Indonesia". Para pemimpin negara dan perwakilannya di lembaga internasional PBB dan Liga Arab sangat gigih mendorong diangkatnya isu Indonesia dalam pembahasan di dalam sidang lembaga tersebut.
Di jalan-jalan terjadi demonstrasi-demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya , demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur-Tengah khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dalam pertempuran yang sangat dahsyat itu.
Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said.
Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu. Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah-putih –tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau blokade terhadap motor-motor- boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal "Volendam" milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan. Kemudian motor boat besar pengangkut logistik untuk "Volendam" bergerak dengan dijaga oleh 20 orang polisi bersenjata beserta Mr. Blackfield, Konsul Honorer Belanda asal Inggris, dan Direktur perusahaan pengurus kapal Belanda di pelabuhan. Namun hal itu tidak menyurutkan perlawanan para buruh Mesir.
Wartawan 'Al-Balagh' pada 10/8/47 melaporkan:
"Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain."
Melihat fenomena itu, majalah TIME (25/1/46) dengan nada salib menakut-nakuti Barat dengan kebangkitan Nasionalisme- Islam di Asia dan Dunia Arab. "Kebangkitan Islam di negeri Muslim terbesar di dunia seperti di Indonesia akan menginspirasikan negeri-negeri Islam lainnya untuk membebaskan diri dari Eropa."
Melihat peliknya usaha kita untuk merdeka, semoga bangsa Indonesia yang saat ini merasakan nikmatnya hidup berdaulat tidak melupakan peran bangsa bangsa Arab, khususnya Palestina dalam membantu perjuangan kita. Apalagi saat ini mau dilihat dari sisi Agama ataupun Kemanusiaan, bangsa Palestina sedang menghadapi Pembantaian Masal oleh Israel, sudah selayaknyalah kita sebagai Umat Beragama dan juga Berprikemanusiaan untuk membantu bangsa yang sedang ditindas ini dan juga pernah membantu perjuangan bangsa kita dulu. Minimal lakukan dengan mendoakan keselamatan, kesabaran dan juga ketabahan bagi rakyat dan para pejuangnya.
sumber : Rizky2009.blogspot.com
=============================================================
Melihat fenomena yang tertulis dalam artikel tersebut
diatas, seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia membantu mereka bangsa-bangsa
yang pernah begitu gigih membela kita membantu perjuangan kemerdekaan kita
dulu, masih tercatat dalam sejarah bagaimana Syeikh Hasan Albana dengan
organisasinya Ikhwanul Muslimin mendesak pemerintahan Mesir kala itu sehingga Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 22 Maret 1946, disaat negara-negara
lain belum mengakuinya, sehingga H Agus Salim, dan H Rasyidi menyampaikan terimakasih
kepada Syaihk Hasan Albana , dan setelah Mesir dan Palestina mengakui
kemerdekaan Indonesia Negara timur tengah berduyun-duyun mengakui kemerdekaan Indonesia,
gelombang pengakuan sesudahnya bukan hanya di Timur Tengah tetapi India dan Negara
disekitarnyapun mengikuti, sudah
seharusnya para petinggi negeri ini merasa malu jika hanya cukup prihatin,
tanpa kerja yang nyata membantu mereka apalagi di Mesir saat ini tragedy kemanusian
dan tragedy demokrasi telah terjadi kudeta terhadap pemerintahan yang diplilih rakyatnya hasil pemilu, dan akibatnya disana tercatat lebih dari 3000 orang
meninggal diantaranya 150 anak-anak sedangkan yang luka-luka lebih dari 15.000
orang dibantai oleh militer pelaku-pelaku kudeta tersebut, Sedang dunia dan media seakan acuh-acuh saja tidak sebanding dengan
hebohnya dunia dan media saat terjadi ledakan boom di Boston yang hanya
menewaskan 3 orang, dan mencederai 144 orang lainnya.
Sudah sepantasnya para pemimpin kita yang mempunyai
kewenangan beraksi nyata bukan hanya
menyatakan prihatin, mengutuk dan kata-kata lain sejenis itu tetapi tanpa kerja
yang nyata, sedangkan kita selaku warga Negara Indonesia orang yang tidak memiliki kekuatan dan
pengaruh apa-apa marilah kita berdoa semoga kebenaran tertegakkan
dinegara-negara yang dahulu begitu gigih membantu perjuangan kemerdekaan kita
dengan doa dan kerja nyata mereka
Wallahu A'lam
Admin Setetes Embun Bening
Yuk dibaca dulu berita terkini
BalasHapushttp://mynewgooger.blogspot.co.id/2017/06/blog-post_83.html
http://infomaam.blogspot.com/2017/06/tanah-belum-kering-kuburan-jupe-sudah.html
http://ssekilasberita.blogspot.com/2017/06/blog-post.html
Hanya Dengan 1 Usher Id Saja Sudah Bisa Bermain Semua Games Seperti :
1. Sportbook
2. Togel
3. Tangkas
4. Keno
5. Slot
6. Togel
7. 855 Crowm
8. Gd88
Dan masih banyak lagi yang lainya
Angkasa Bola Juga Memiliki Bonus Yang Menarik Loh Bosku Seperti :
1. Bonus Cashback 5%
2. Bonus Refferal 2,5%
3. Bonus Rollingan Casino 0,8%
Keunggulan AngkasaBola
1. Fast Respon Livechat 24 Jam''
2. Langsung Dilayani Oleh Cs Kami Yang Cantik Dan Proffesional
3. Kepuasan Member Adalah Prioritas Utama Kami
4. Wd Berapapun Akan Kami Bayar
Jangan tunggu lagi bosku , jangan menunda kemenangan besar bosjku
langsung saja join dengan kami di www.angkasabola.com
Info :
bbm : 7B3812F6
Twitter : CsAngkasabola
Instagram : Cs1Angkasabolaa
Line : Angkasabola
Facebook : Angkasabola